Sumber foto: akun Facebook Mohammad Holis


Nama lengkapnya Mohammad Holis Mahfud. Ia akrab dipanggil Holis. Pendidikannya dimulai dari SDN Montok 2 tahun 1987, MTsN Filial Pamekasan tahun 1990, dilanjutkan ke MAN Pamekasan tahun 1993. Sedangkan pendidikan sarjananya ditempuh di STAIN Pamekasan (red: saat itu masih IAIN Sunan Ampel) 1997. Selesai S-1, pria yang mengambil konsentrasi Pendidikan Bahasa Arab di STAIN Pamekasan itu melanjutkan ke jenjang Pascasarjana dengan Konsentrasi Sosiologi Pendidikan di Universitas Muhammdiyah Malang (UMM) dan lulus pada tahun 2002. Kini, pendidikan program doktoral (S-3) juga ditempuh di kampus UMM dan sedang ada di semester 3. Sedangkan historis pendidikan non formalnya pernah menemuh di PP Al-Faqih Sumber Nyamplong  Pamekasan mulai tahun 1990 hingga 1998.

 Ia pernah menjadi Wisudawan terbaik II pada tahun 1997. Pada tahun 2004 silam, ia memiliki karya berupa Proposal Penelitian. Karyanya tersebut terkategori 10 proposal penelitian terbaik se-Jawa Timur. Sebelum itu, tepat pada tahun  1999 menjabat sebagai pembina TK Al-qur’an terpuji Jawa Timur.

Dalam profesinya sebagai kepala sekolah, laki-laki yang berdomisili Desa Lancar Kec. Larangan Pamekasan ini pernah menyabet segudang prestasi. Terbukti, pada tahun 2016, ia mendapat Juara 1 Kompetisi Kepala Madrasah Tingkat Kabupaten Pamekasan, Juara 2 Kompetisi Kepala Madrasah Tsanawiyah Provinsi Jawa Timur Tahun di tahun yang sama. kemudian, di tahun 2017, ia tetap bisa mempertahankan  Juara 1 Kompetesi Kepala Madrasah Tingkat Kabupaten Pamekasan 2017, berkesempatan menulis artikel berjudul Pengembangan Madrasah Berbasis  Wisata Edukasi dan Ekologi (The Development of Madrasah Based On Education and Ecology Tourism). Artikel tersebut dipresentasikan di The Committee 1st International Conference on Islamic Studies (ICONIS) STAIN Pamekasan di Hotel Front One Jl Jokotole 282 Pamekasan, Sabtu (21/10/2017), dinobatkan sebagai kepala MTs terbaik (Juara 1) se- Indonesia versi Kementrian Agama Republik Indonesia (24/11/2017).

Menjadi guru adalah cita-citanya. Bagi Holis,
hidup itu jalani apa adanya karena itu yang membuat kita sukses. “Cita-cita saya guru saja. Hidup ini cukup dengan menjalani saja karena itu yang akan membuat kita sukses. Tapi, untuk kepala sekolah itu, bagi saya hanyalah pemberian tugas tambahan saja tidak lebih,” ungkapnya saat dikofirmasi.

Ia juga melanjutkan, pengalaman  yang terkesan, saat pertama kali skripsi berbahasa arab yang banyak memberikan motivasi tanpa lelah adalah al-marhum pak Hasan Abrori, sehingga skripsi berbahasa arab pertama di IAIN bisa selesai bersama teman-teman jurusan pend. Bahasa arab yang hanya 18 orang saat itu.

Ternyata, Holis juga mantan aktivis di Pamekasan. Hal ini dibuktikan dengan catatannya di dalam organisasi. Diantaranya, sebagai pengurus DPD Badan Komunkasi Pemuda Remaja Masjid Kabupaten Pamekasan Periode 2010-2014 yang terus berlanjut ke 2014 hingga 2018. Pengurus Yayasan Pendidikan dan Dakwah “Al-Muallim”. Pengurus Yayasan Pendidikan dan Dakwah “ Kembang Kuning”. Dewan Pakar Pengurus Cabang Persatuan Drum Band Kabupaten Pemekasan. Wakil Ketua Takmir Masjid “Nurul Hidayah” Kembang Kuning. Ketua Regu Pada Ibadah Haji Tahun 2011. Ketua Kloter Kabupaten Pamekasan Pada Tahun 2013. Sekretaris Asosiasi Madrasah Penyelenggara Sistem Kredit Semester Jawa Timur.

Dalam catatan sebagai kepala sekolah di MTsN Sumber Bungur, Holis juga menorehkan beberapa prestasi yang gemilang. Dari catatan itu dapat dilihat mulai menjadikan lembaga tersebut sebagai Madrasah Terbaik di Kab Pamekasan 2016. Persatuan wartawan indonesia (PWI) Pamekasan Award Kategori Lembaga Pendidikan Teraktif mengenalkan pamekasan dengan prestasi akademik 2017. Penyaji Terbaik 1 Lembaga di Kemenag pada Pameran School Fair 2016. Berhasil mengubah MTsN Sumber Bungur menjadi MTsN 3 Pamekasan pada tahun 2017. Penyaji Terbaik 1 tingkat SMP/MTs. Juara 1 Madrasah Peduli Lingkungan 2014. Juara Umum Kejurnas Drum Band/Marching Band Antar Club Hamengku Buwono Cup tahun 2013. Hingga Juara 1 Madrasah Adiwiyata 2015. Juara umum dalam School Fair 2018.

Bagi Holis, pendidikan adalah salah satu jalan dakwah yang paling sederhana dengan tanggung jawab amanah yang paling berat, tanggung jawab dan amanah yang berat itulah sebagai tantangan yang harus dilalui dengan baik. “Saya tidak pernah ikut organisasi apapun ketika kuliah, tapi saat ini Alhamdulillah bisa berorganisasi, karena prinsip organisasi itu bekerja bersama-sama untuk mencapai satu tujuan tertentu. Belajar dengan cara apapun itulah ikhtiyar manusia, yang menetukan bisa atau tidaknya hanya Allah SWT, oleh Karena itulah jangan sekali-kali meninggalkan Allah SWT, kalau ingin sukses. Harus punya target dalam murajaah Al-qur’an.

Namun menurutnya, Orang tua Holis paling dominan perannya dalam pendidikannya. Orang tuanya, sejak SD sudah mengajarkan bagaimana berprilaku ikhlas, bagaimana ibadah yang baik, bagaimana menghargai orang lain, bagaimana menjadi pekerja keras, dan segala bentuk pembelajaran yang tidak ada dalam pendidikan di kelas, dan itu semua diberikan oleh orang tuanya.

Sebagai alumni, ia juga memiliki paradigma terhadap almamaternya. Baginya, STAIN Pamekasan cukup bagus dengan dibukanya program-program yang diminati masyarakat luas, sehingga STAIN paling tidak menjadi alternatif yang baik bagi kita semua di Madura. Apalagi, dengan dibukanya program pascasarjana S2. Sehingga, dengan itu dapat memberikan dampak yang bagus terhadap reputasi STAIN di mata masyarakat. Tak lupa, ia berharap, semoga kedepan program-program studi itu tidak hanya seperti saat ini tapi bisa bertambah seiring bertambahnya kebutuhan masyarakat teradap pendidikan yang berualitas, sehingga peralihan status STAIN ke IAIN dan kemudian ke UIN cepat terealisasi dengan baik sesuai dengan rencana dan tentunya taqdir Allah. Bahkan dirinya menyatakan bangga Pamekasan bisa memiliki kampus seperti STAIN.

Ia berpesan, sebagai mahasiswa STAIN Pamekasan atau IAIN Madura, harus menjadi mahasiswa yang betul-betul mahasiswa, artinya seorang mahasiswa yang baik adalah mereka yang selalu mengutamakan qur’an dan sunnah sebagai landasan berfikirnya. Bukan dibalik. “Jangan mengesankan bahwa mahasiswa STAIN hanya mahasiswa yang jago demo. Karena saat ini yang saya dengar di masyarakat mengesankan bahwa mahasiswa STAIN jago demo. Ya, ini oknum tidak semuanya. Sehingga ketika keluar banyak dimasyarakat yang langsung terjun menjadi LSM. Maaf ini oknum,” ujarnya dengan penuh wibawa. Dari segi prilaku, ia juga menyarankan, agar berprilaku dengan prilaku akademik yang mengedepankan nilai-nilai religius sebagai mahasiswa STAIN dengan tetap menjadi agen perubahan ke yang lebih baik.

Untuk mahasiswa secara umum, pria yang pernah menjabat sebagai wakil kepala sekolah di lembaga yang sama (MTsN Sumber Bungur) itu berpesan, agar mempersiapkan diri sebagai  mahasiswa dengan pendidikan yang mumpuni, sehingga ketika terjun ke masyarakat tidak ada kesuliatan dalam mengadaptasikannya. Soal organisasi, menurutnya penting untuk mengikutinya saat menjadi mahasiswa. Tapi jauh lebih penting adalah anda sebagai mahasiswa cepat menyelesaikan kuliahnya, agar tidak membebani orang tua dan masyarakat.

Menjadi kepala sekolah, kepala keluarga, dan masyarakat sebenarnya tidak mudah dan tidak juga sulit. Tapi bagi Holis, Perkerjaan di kantor harus sesuai dengan regulasi yakni 37.5% wajib ditaati agar gaji dan tunjangan yang didapat halal dan barokah. Lagi, sebagai kepala keluarga dirumah sesuai dengan fitrah yang diberikan Allah kepada hambanya. “Pekerjaan sebagai pengabdi kepada masyarakat sesuai dengan dengan harapan masyarakat, jangan kecewakan mereka. Yang paling penting bagi kita adalah diposisi adapapun kita harus selalu ingat kepada Allah dengan cara berdzikir, baca Al-quran dengan rutin, tentunya jangan sampe meninggalkan sholat (wajib dan sunnah).” Pungkasnya. (Gfr)