*Selamat Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2020.*


Sejarah lahirnya Sumpah Pemuda, mustahil lepas dari peran penting Mohammad Tabrani.


Tokoh kelahiran Pamekasan 10 Oktober 1904 ini adalah ketua Kongres Pemuda pertama pada 1926.


Ia yang menggagas Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu pada Kongres Pemuda pertama tersebut.


Saat itu, Tabrani sengit berdebat dengan Moh. Yamin, yang saat itu ingin meletakkan bahasa Melayu untuk dijadikan bahasa persatuan.


Namun, ide Tabranilah yang diterima dalam kongres. Kemudian diikrarkanlah; _menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesa_ dalam Kongres Pemuda kedua 27-28 Oktober 1928--ikrar ini kemudian kita kenal sebagai Sumpah Pemuda.


Berkat tokoh yang sejak kecil tinggal di Jalan Sersan Mesrul, Kelurahan Gladak Anyar ini, gagasan Keindonesiaan ini kemudian menjadi embrio semangat pergerakan menuju kemerdekaan Indonesia.


Setelahnya, Indonesia menjadi nama kesatuan bangsa kita, nama kesatuan tanah air kita, dan nama republik kita.


_"Bangsa Indonesia belum ada. Terbitkanlah bangsa Indonesia itu! Bahasa Indonesia belum ada. Terbitkanlah bahasa Indonesia itu!”_


Demikianlah gelora Tabrani sebagaimana ia tuliskan sendiri dalam koran Hindia Baru edisi 11 Februari 1926 pada kolom Kepentingan yang dengan penuh keberanian diberikan judul “Bahasa Indonesia”.


Jejak-jejak M Tabrani di Pamekasan ini ditelusuri oleh _Jawa Pos Radar Madura_ Sejak awal Oktober. Kisah-kisahnya bisa dibaca dalam liputan khusus berseri di JPRM.


Sumber Tulisan dan Gambar : Jawa Pos Radar Madura